
Note: Akan kami tulis ini dengan sebenar-benarnya dan dengan bahasa yang seadanya menggunakan microsoft word yang product activationnya sudah failed, Mohon adapun nama yang kami sebut tidak boleh dirubah atau disamarkan agar Tuhan tidak marah.
Hari minggu, tanggal 27 mei 2018, jam tiga sore, di depan dealer yamaha, Panjang, Bandar lampung, kemarin. Walaupun agak gerimis reseh, kami Pengangguran Banyak Aksi yang sudah kompak berkolaborasi dengan teman-teman Gerakan Panjang Sodaqoh menyelenggarakan bakti sosial berupa galang dana, dengan menjual hasil sandang layak pakai yang sebelumnya sudah di kumpulkan oleh teman-teman dari “Gerakan Panjang Sodaqoh”, untuk kemudian uang hasil penjualan tersebut akan diberikan kepada saudara-saudari kami di daerah Panjang yang membutuhkan. Dan acara santai yang katanya sok perduli sesama ini kami beri judul “Untuk Apa Charity?”.
Sedangkan “Untuk Apa Charity?” sendiri hanyalah sebuah kalimat biasa yang terdapat tanda tanya di ujungnya, dengan maksud untuk menanyakan kepada diri kami sendiri tentang seberapa pentingnya berbagi.
Sebelum kepikiran membuat “Untuk Apa Charity”, kami Pengangguran Banyak Aksi sempat membuat kolektif menggambar yang bertajuk “Gambar Dirumah Tempel Basing- basing Disini Kolektif” dengan bermodalkan satu buah termos berisi air panas dan beberapa bungkus kopi hitam cap mangkok yang kami beli di warung untuk kemudian kami suguhkan kepada teman-teman yang datang. Dan yang datang lumayan banyak, sekitar 3 atau 4 orang, tapi serius itu sudah lebih dari cukup dari apa yang kami bayangkan.
Kemudian tentang “Untuk Apa Charity”, seperti sebelumnya kami mempersiapkan semuanya hanya semingguan. Satu hari untuk mempersiapkan alat gambar berupa kertas, alat tulis dan mengumpulkan gambar dari teman-teman yang akan berkonstribusi, dua harinya mempersiapkan ijin tempat dan sharing bersama teman-teman dari Gerakan Panjang Sodaqoh dan sisanya kami mempersiapkan alat-alat musik untuk akustik mendadak yang kami pinjam dari beberapa teman antara lain yang bernama Mas Alan yang sudah baik hati untuk meminjamkan kami pentatri dan mengiklaskan mobil baknya untuk menjadi hak kami sehari itu (untuk mengangkut alat- alat dari Warung Nongkrong ke Panjang). Kemudian kami juga meminjam alat-alat berupa mixer dan perkabelan lengkap dari Warung Nongkrong yang sangat baik hati juga sekaligus meminjam pelakunya yaitu Mas Bud. Dan kami juga meminjam satu buah meja lipat dari kak Binar Toidiholic untuk kami gunakan sebagai artspace di acara tersebut.
Walaupun padahal awalnya kami ingin membuat sebuah konsep yang biasa saja seperti sebelumnya, mengingat kemampuan materi kami yang hanya seorang pengangguran. Tapi ada rasa dimana kali ini kami sangat ingin menambahkan sedikit musik didalamnya. Lalu dengan dibantu teman-teman yang baik hati kami dapat solusinya.
Sementara di “Untuk Apa Charity” ada beberapa kegiatan yang kami lakukan, yaitu bazar sandang yang di gelar oleh teman-teman “Gerakan Panjang Sodaqoh” dengan harga yang bervariatif antara lima ribu rupiah sampai lima belas ribuan rupiah. Juga ada akustikan mendadak yang kami sediakan untuk siapa saja asal manusia yang mau bersuara. Dan juga ada artspace yang juga untuk siapa saja asal manusia yang berkenan mau menggambar.
Dan yang paling terakhir kami katakan dari lantai hati yang paling dalam bahwa kami sangat berterimakasih untuk pihak-pihak yang membantu kami, yang kami libatkan dan kami susahkan, sebab karena mereka kami dapat melaksanakan kegiatan galang dana yang kami lakukan bersama “Gerakan Panjang Sodaqoh” berjalan dengan manis, walaupun dengan jujur lagi kami katakan, bahwa “Untuk Apa Charity?” ini bisa disebut sebuah kegiatan yang sudah paling waras dari kegiatan yang pernah kami lakukan sebelumnya.
Tertanda dari kami,
Pengangguran Banyak aksi.
Semua photo dokumentasi dari Pengangguran Banyak aksi